Ni Made Desi Suarmini atau yang
akrab disapa dengan nama Desi adalah seorang sanitarian yang bertugas di
Puskesmas Kubu II Kab. Karangasem Prop. Bali. Wilayah kerjanya terdiri dari 4
desa yang terletak di ujung sebelah timur laut Pulau Bali. Desi bertugas di
Puskesmas ini sejak tahun 1999. Bukan waktu yang singkat. Sebagai seorang
sanitarian, sudah menjadi kewajibannya untuk membina masyarakat agar menerapkan
PHBS. Sepanjang karirnya sebagai sanitarian, sudah berbagai cara ditempuhnya.
Sebelum tahun 2011, berbagai penyuluhan sering dilakukannya baik pada kelompok
maupun perorangan melalui kunjungan rumah. Tetapi semua usahanya gagal. Tidak
ada warga yang mau berubah perilaku. Warga merasa nyaman-nyaman saja dengan
kondisi lingkungannya yang kotor dan bau. Masalah ekonomi selalu menjadi alasan
mereka untuk tetap pada kebiasaannya.
Berkali-kali Gagal
Hingga tahun 2011, Desi mulai
menerapkan STBM dengan metode CLTS untuk memicu warga. Pengalaman pertamanya memicu adalah di salah
satu dusun di Desa Ban. Namun tidak berhasil. Hingga akhirnya seluruh warga
yang tidak memiliki jamban di Dusun tersebut mendapat subsidi jamban. Berbagai
penolakan dia alami hingga akhirnya Yayasan Verein Zukunft für Kinder
(VZK) mengajaknya untuk memicu di Kelompok Cangkeng Dusun
Muntigunung Desa Tianyar Barat Kec. Kubu. Pemicuan ini merupakan pilot program
STBM yang dijalankan yayasan tersebut. Mengapa hanya memicu kelompok ? Karena
jumlah penduduk di dusun ini sangat banyak, sekitar 1200 KK, dengan komunitas
yang menyebar. Awalnya Desi tidak yakin akan berhasil meskipun harapan akan
keberhasilan itu tetap besar. Ternyata hal yang tidak biasa dia alami. Pemicuan
itu berhasil dan menunjukkan progress yang bagus dari minggu ke minggu sehingga
membuatnya semangat lagi. Dari yang 31 KK tanpa akses jamban. Hingga kemudian
satu per satu warga membangun dan menggunakan jamban cemplung tertutup dan
leher angsa.
Sadar bahwa pemicuan saja tidak
cukup, Desi tekun melakukan pemantauan. Pendekatan pribadi dia lakukan melalui
kunjungan ke rumah warga. Menurutnya
perencanaan yang matang perlu diterapkan. Perlu mengidentifikasi natural leader
yang tepat agar warga termotivasi dari tetangganya sendiri. Kesabaran menjadi
kunci dalam memotivasi warga. Seringkali warga tidak menepati komitmennya untuk
berubah. Untuk itu perlu dilakukan kunjungan kembali untuk mengingatkan mereka.
Sekalipun berhasil memicu, namun adakalanya Desi merasa kehabisan kata-kata.
Yaitu ketika warga merasa pasrah akan keadaan dan terkesan tidak peduli dengan
keadaannya. Dukungan dari banyak pihak membuat semangatnya kembali. Dukungan
dari Kepala Puskesmas dan sesama petugas, Dinkes Karangasem, Kepala Desa hingga
Camat mengiringi semangatnya. Mulai dari support moral, kunjungan Dinkes dan
Camat ke wilayah intervensi hingga penganggaran dana BOK.
Sanitarian Teladan Prop. Bali 2012
Dengan mengangkat tema STBM dalam
karya tulis, Desi Suarmini berhasil menyabet gelar Sanitarian Teladan tingkat
propinsi tahun ini. Tema tersebut dipilihnya karena menarik dengan metode baru
yang lain dari yang lain. Hasilnya pun bisa dilihat dalam waktu yang relatif
singkat jika dibandingkan dengan metode konservatif seperti penyuluhan.
Mengubah perilaku sulit dilakukan tetapi bukan hal yang tidak mungkin. Tema ini
berhasil memikat para juri dalam penilaian di lapangan. Menurut juri, Desi
lebih unggul dibanding peserta yang lain karena tema tersebut dirasakan lebih
nyata dibandingkan tema yang lain. Dengan diraihnya gelar tersebut, pejuang
sanitasi ini berhak mengikuti pemilihan di tingkat nasional.
Sebagai penggiat STBM, Desi berharap dengan adanya pendekatan
ini masalah ekonomi dan
pengetahuan masyarakat yang rendah bukan alasan lagi bagi mereka untuk hidup dilingkungan yang tidak
saniter. Karena di wilayah sesulit Muntigunung, masyarakat bisa berubah,
apalagi di wilayah dengan kondisi geografis yang lebih baik.
Untuk rencana kedepan, Desi ingin melakukan pengelolaan terhadap semua
sampah rumah tangga di wilayah kerjanya. Pada tahap awal dijalin kerjasama
dengan DKP untuk pengelolaan
sampah plastic. Saat
ini dilakukan
penjajakan terhadap sekolah dan pasar agar mereka mau memilah sampahnya untuk kemudian diangkut oleh pengumpul
sampah yang direkrut.
Desi berharap dalam jangka panjang semua masyarakat akan melakukan pengelolaan yang sama. Rencana selanjutnya Desi berharap bisa melakukan pegolahan terhadap
sampah organik menjadi sesuatu yang berguna, misalnya kompos. Desi memang akan
selalu berinovasi dan menghidupkan kegiatan sanitasi. Sesuai semboyan hidupnya “Lakukan
yang terbaik hari ini !!!”.
Contact Person :
Ni Made Desi Suarmini
Mobile : 08123889490
Email : smadedesi@yahoo.com