CLTS adalah metode pendekatan
yang digunakan dalam STBM. Berdasarkan pengalaman di lapangan, CLTS sangat
ampuh dalam mengubah perilaku masyarakat. Bukan dengan menyuluh, apalagi
menggurui masyarakat. Namun dengan memicu tumbuhnya perasaan-perasaan tertentu
dari masyarakat. Pemicuan tidak serta merta mampu mengubah perilaku masyarakat.
Perlu upaya-upaya tindak lanjut untuk menggerakkan masyarakat dan menjaga
semangat masyarakat tetap menyala. Upaya yang dimaksud adalah terkait penguatan
komponen supply maupun penciptaan lingkungan yang kondusif.
Pemicuan merupakan suatu
rangkaian proses. Mulai dari pra pemicuan, pemicuan dengan tools CLTS hingga
pasca pemicuan. Tahap pra pemicuan memegang peran yang tak kalah penting. Tahap
ini merupakan kunci menuju target sasaran. Bagaimana mengadvokasi pemerintah
desa dan kecamatan, menentukan lokasi sasaran, menyiapkan strategi pemicuan
hingga menentukan waktu dilaksanakannya pemicuan.
Pemicuan CLTS bukan hanya sekedar
melakukan pemetaan, transect walk, identifikasi alur kontaminasi, dsb. Semua
itu merupakan alat untuk memicu masyarakat, bukan semata-mata tahapan yang
harus dilalui. Fasilitator harus terampil menggunakan alat-alat itu.
Keterampilan fasilitator ditentukan oleh jam terbang. Semakin sering mereka
memicu, kemudian memetik pembelajaran untuk diterapkan dalam pemicuan
selanjutnya, maka mereka akan semakin terampil dan kaya pengalaman.
Tindak lanjut pemicuan bukan
tanggung jawab fasilitator semata. Perlu keterlibatan semua elemen masyarakat.
Mulai dari perangkat desa, tokoh agama, tokoh masyarakat, local government,
lintas sektor, lintas program dan stakeholder lainnya. Pada komunitas ODF
ketiga komponen (demand, supply dan enabling environment) berjalan sinergis.
Terjadi komunikasi yang intens dengan masyarakat sasaran. Komunikasi tersebut
akan diwujudkan dalam serangkaian aksi, misalnya : upaya promosi kesehatan,
peningkatan akses masyarakat terhadap layanan sanitasi, pembiayaan pembangunan
sanitasi, monitoring berkala, dukungan stakeholder hingga penyusunan regulasi.
Pemicuan CLTS tidak akan berhasil
tanpa adanya aksi tindak lanjut. CLTS merupakan satu-satunya entry point dalam
upaya perubahan perilaku masyarakat. Metode CLTS sangat sakti, tetapi CLTS
bukan magic yang dalam sekejap mata mampu mengubah perilaku warga. Perlu
serangkaian proses yang mengiringinya.
0 komentar:
Posting Komentar