Kamis, 05 September 2013

CLTS BUKAN MAGIC



CLTS adalah metode pendekatan yang digunakan dalam STBM. Berdasarkan pengalaman di lapangan, CLTS sangat ampuh dalam mengubah perilaku masyarakat. Bukan dengan menyuluh, apalagi menggurui masyarakat. Namun dengan memicu tumbuhnya perasaan-perasaan tertentu dari masyarakat. Pemicuan tidak serta merta mampu mengubah perilaku masyarakat. Perlu upaya-upaya tindak lanjut untuk menggerakkan masyarakat dan menjaga semangat masyarakat tetap menyala. Upaya yang dimaksud adalah terkait penguatan komponen supply maupun penciptaan lingkungan yang kondusif.
Pemicuan merupakan suatu rangkaian proses. Mulai dari pra pemicuan, pemicuan dengan tools CLTS hingga pasca pemicuan. Tahap pra pemicuan memegang peran yang tak kalah penting. Tahap ini merupakan kunci menuju target sasaran. Bagaimana mengadvokasi pemerintah desa dan kecamatan, menentukan lokasi sasaran, menyiapkan strategi pemicuan hingga menentukan waktu dilaksanakannya pemicuan.
Pemicuan CLTS bukan hanya sekedar melakukan pemetaan, transect walk, identifikasi alur kontaminasi, dsb. Semua itu merupakan alat untuk memicu masyarakat, bukan semata-mata tahapan yang harus dilalui. Fasilitator harus terampil menggunakan alat-alat itu. Keterampilan fasilitator ditentukan oleh jam terbang. Semakin sering mereka memicu, kemudian memetik pembelajaran untuk diterapkan dalam pemicuan selanjutnya, maka mereka akan semakin terampil dan kaya pengalaman.
Tindak lanjut pemicuan bukan tanggung jawab fasilitator semata. Perlu keterlibatan semua elemen masyarakat. Mulai dari perangkat desa, tokoh agama, tokoh masyarakat, local government, lintas sektor, lintas program dan stakeholder lainnya. Pada komunitas ODF ketiga komponen (demand, supply dan enabling environment) berjalan sinergis. Terjadi komunikasi yang intens dengan masyarakat sasaran. Komunikasi tersebut akan diwujudkan dalam serangkaian aksi, misalnya : upaya promosi kesehatan, peningkatan akses masyarakat terhadap layanan sanitasi, pembiayaan pembangunan sanitasi, monitoring berkala, dukungan stakeholder hingga penyusunan regulasi.
Pemicuan CLTS tidak akan berhasil tanpa adanya aksi tindak lanjut. CLTS merupakan satu-satunya entry point dalam upaya perubahan perilaku masyarakat. Metode CLTS sangat sakti, tetapi CLTS bukan magic yang dalam sekejap mata mampu mengubah perilaku warga. Perlu serangkaian proses yang mengiringinya.

0 komentar:

Posting Komentar