Klungkung, kabupaten
dengan wilayah terkecil di Propinsi Bali ini mencoba membuat terobosan.
Dikatakan terobosan karena hal ini baru pertama kali dilakukan di kabupaten
tersebut. Terobosan tersebut lebih tepatnya dibuat oleh Puskesmas Klungkung II.
Dengan pertimbangan kebutuhan data yang valid dan keterbatasan sumber daya yang
dimiliki staf Puskesmas, maka dimotori
oleh Kepala Puskesmas, drg. Wayan Jaya Putra, Puskesmas Klungkung II mengadakan
Pembekalan Monitoring untuk Kader. Selama ini monitoring dilakukan langsung
oleh Sanitarian tanpa melibatkan kader.
Kegiatan ini dilaksanakan dengan memanfaatkan dana
BOK. Diikuti oleh 15 orang kader dari 6 desa, pembekalan dilaksanakan pada
tanggal 23 Februari 2012 di Aula Puskesmas Klungkung II. Bertindak sebagai
fasilitator yaitu tim fasilitator STBM Kabupaten Klungkung. Kader dibekali
keterampilan mengisi format verifikasi dan kartu rumah. Dalam proses kegiatan,
kader melakukan praktek monitoring dengan mengunjungi rumah warga di sekitar
Puskesmas.
Dalam dana BOK TA
2012, dialokasikan anggaran untuk pengganti transport sebesar lebih kurang Rp.
3 juta. Anggaran tersebut untuk menunjang operasional kader. Nantinya penugasan
kader akan diperkuat dengan SK Camat Klungkung agar lebih mengikat. Kepala
Puskesmas berencana menganggarkan kegiatan ini setiap tahun. Harapannya semakin
banyak jumlah kader yang terlibat maka semakin banyak pula pelaku monitoring
yang dapat menghasilkan data reliable. Dengan demikian beban tugas Sanitarian
akan lebih ringan dan update data dapat lebih sering dilakukan.
0 komentar:
Posting Komentar